FOREVER IN LOVE



FOREVER IN LOVE

Setelah kepergian Julian,Feni selalu mengurung diri dikamarnya Feni sangat terpukul dengan kepergian Julian yang secara tiba-tiba.Apalagi sebelum kecelakaan Feni masih sempet memeluk erat Julian saat julian mengantarkan Feni berangkat kerja pagi itu.Tidak ada firasat di benak Feni tapi tidak seperti biasanya Julian mengucapkan selamat tinggal sama Feni seolah-olah dia akan meninggalkan Feni.Saat itupun Feni Bingung kenapa Julian berkata seperti itu.Tidak disangka memang benar hari itu Julian meninggalkan Feni untuk selamanya.
Feni yang sedang sibuk dengan kerjaan dikantornya tiba-tiba handphone berdering seketika Feni langsung melihat panggilan masuk ternyata dari Andri kakak Julian.Feni langsung mengangkat telponnya.
"Hallo...? Sapa Feni pelan.
"Fen,Julian Fen...? Jawab Andri tersendak-sendak seperti menangis.
"Julian,kenapa dengan Julian mas...?? Tegas Feni yang tiba-tiba gugup dan bingung.
"Julian kecelakaan,sekarang keadaannya kritis..!
"Apa,...!!!
Mendengar kabar itu Feni langsung sok,diapun menangis tanpa henti teman Feni berusaha menenangkan keadaan Feni namun Feni pun tak sadarkan diri.Setelah sadar Feni segera menuju ke Rumah sakit yang ditunjukkan Andri.Sesampainya di Rumah sakit terlihat keluarga Julian yang sangat terpukul, Feni tak kuasa menahan Kesedihannya saat dia harus melihat Julian terbaring dengan ditutupi kain putih keseluruh tubuhnya.
"Julian,bangun ini aku datang,kamu denger aku kan,kamu bilang kamu nggak akan pernah tinggalin aku,Julian bangun...???? Feni terus merintih dengan memeluk jasad Julian yang sudah terkujur kaku,keluarga Julian pun tak kuasa menahan kesedihannya atas meninggalnya Julian.Adri yang terlihat tegar berusaha menenangkan Feni.
"Fen,sudah fen, Jul sudah tenang ikhlaskanlah...?
"Nggak,Julian masih hidup...?
"Kamu harus menerima kenyataan klo Julian sudah meninggal..? Adri berusaha menenangkan Feni dengan memeluk Feni,agar Feni tenang keadaanya.
Siang itu Julian dimakamkan ke peristirahatan terakhirnya.Semua berduka karna kepergian Julian yang secara mendadak,persis dihari ulang tahun Julian.Rencana yang telah dirancang Feni dan teman-teman Julian kini tinggal kenangan.
Kepergian Julian membuat Feni terlarut dalam kesedihan yang mendalam,cinta Feni kepada Julian sudah terlalu dalam begitu juga Julian yang berencana untuk menuju kepelaminan hanya tinggal kenangan.Tak henti-hentinya Feni memandangi foto Julian sambil berkata-kata.Kedua orangtua Fenipun tak kuasa menahan sedih atas apa yang sedang dirasakan oleh anaknya itu.
Satu bulan sudah kepergian Julian untuk selamanya,Feni sekarang tampak ikhlas dan bisa tersenyum kembali saat teman-temanya mengajak bercanda.Feni sudah mulai aktifitas kerjanya apalagi kini kerjaan Feni menumpuk setelah beberapa hari ini feni off.
Kebetulan hari ini ada karyawan baru yang akan menggantikan posisi manager.Seperti biasa jika kedatangan karyawan baru harus memperkenalkan diri apalagi dia akan menjadi seorang manager harus bisa mengenal satu persatu karakter kerja karyawannya itu.
Namanya Doni lelaki muda yang tampan dan berwibawa,wanita yang melihatnya sungguh terpesona dengannya,tak begitu dengan Feni yang masih terdiam,saat perkenalan saja Feni tak memandang wajah Doni dia hanya mengulurkan tangan dan menyebutkan namanya sambil menundukan kepalanya.Doni merasa penasaran dengannya, kalo wanita yang lain selalu pandangannya tak lepas dari Doni tapi lain dengan Feni.Doni menegur Feni karna penasaran.
"Hallo,feni yah namanya...?
Sapaan Donipun tak didengar dan tak dihiraukan oleh Feni dia masih terdiam membisu tanpa kata.Teman yang disamping Feni mencoleknya sehingga membuat Feni kaget.
"Oh iya pak...!
"Sepertinya kamu lagi ada masalah yah...?
"Nggak ko pak,maaf tadi saya lagi nggak konsen.
"Ok.
Feni adalah wanita cantik dan cerdas,penampilan yang feminim membuatnya semakin anggun,wajar jika Julian sangat mencintai Feni sejak dulu. Bahkan Julian adalah tipe lelaki yang setia dan perhatian kepada Feni.Maka tak salah jika Doni merasa kagum dengan Feni.Feni adalah sekertaris pak Imam yang sekarang posisinya digantikan Doni.Mendengar itu Doni tersenyum dalam hati mengatakan ini kesempatan aku untuk kenal lebih jauh dengan kamu (Feni).
"Permisi pak...?
"Iya masuk.
"Ini pak berkas-berkas yang pak Doni minta.
"Ok,feni boleh aku bicara sesuatu.
"Iya,,
"Kenapa kamu seperti orang yang banyak pikiran,kamu kenapa...?
"Saya nggak papa pak,saya permisi dulu pak..
"Fen,kamu nggak marahkan atas apa yang aku katakan tadi.
"Nggak pak..
Jam pulang kerja,seperti biasa Feni berdiri di depan menunggu kedatangan Julian,namun kini hanya menjadi bayangan Feni.Air mata feni menetes kembali harus mengingat kenangannya dengan Julian.Namun kini Feni terlihat lebih tegar dia masih menahan untuk tidak terlarut dalam kesedihan meski hatinya menangis.
Doni yang tiba-tiba keluar memperhatikan Feni yang sedang menghapus air matanya,Doni pun menghampiri Feni,seolah tak tau apa yang sudah dilihatnya tadi,Doni mengajak Feni untuk pulang bareng.
"Fen,pulang bareng yuk..?
"Eh,pak Doni,makasih pak biar aku naik taxsi saja.
"Tapi jam segini biasanya taxsi jarang lewat lho..ayo bareng saja..?
"Baiklah pak..
Ternyata Doni lelaki yang suka bercanda buktinya Feni Bisa tertawa gara-gara diledekin Doni,sepanjang perjalanan Doni menghibur Feni,tetapi jika Feni ditanya tentang kehidupan pribadinya dia akan diam seketika.Apalagi ketika dengan spontan Doni mengatakan tentang pacar.Feni langsung menunduk tak sepatah katapun diungkapkan.

Setiap malam seperti sudah jadi kebiasaan Feni memandangi Foto Julian dan mengajaknya berbicara,Ibu Feni terlihat sedih dengan kondisi psikologisnya Feni.Meski terkadang Feni sadar bahwa yang dilakukan itu salah dan pastilah Julian juga tidak akan tenang dialamnya.
Mencoba untuk menghilangkan semua kenangan Julian dari ingatan Feni,ibu Feni membakar dan membuang semua barang-barang pemberian Julian tanpa sepengetahuan Feni. Namun begitu perbuatan ibunya itu diketahui Feni,Feni tak kuasa menahan sedih saat ia harus melihat foto Julian terbakar.
"Ibu,apa yang ibu lakukan...? Tanya Feni sambil memungut foto julian yang berserakan.
"Ini akan membuatmu jadi gila Fen,dan ibu nggak menginginkan itu.Kamu harus bisa melupakan dan mengikhlaskan Julian,kalo Julian sudah meninggal,dan dia tidak akan kembali lagi kamu sadar Fen..?
"Nggak,nggak..? Jawab Feni berteriak..
"Fen ibu sayang sama kamu,ibu mau kamu seperti Feni yang dulu,ceria dan selalu tersenyum..! Jabab Ibu feni dengan memeluk Feni.
Senenarnya Feni menyadari ini semua mungkin cuma butuh waktu saja untuk Feni dapat melupakan Julian.Pada akhirnya justru sangat menyiksa batin Feni.Baginya teramat berat untuk mencoba melupakan Julian tapi sampai kapan,menurut ibunya ini sudah tidak wajar karna kebiasaan Feni yang sering mengajak bicara foto Julian.Sama artinya Feni sudah tidak waras dan dia harus dibawa ke skiater.

Sudah lama Adrian tidak berkunjung ke rumah Feni,sore itu Adrian datang beserta ibunya untuk mengetahui kabar Feni sekarang.Kebetualan Feni belum pulang kerja jadi sore itu Adrian dan ibunya hanya bertemu dengan ibu Feni,Ibu Feni menceritakan keadaan Feni setelah ditinggalkan Julian dan ini sungguh mengejutkan keluarga Julian,betapa tidak keluarga Julian sudah ikhlas menerima kepergian Julian dan mereka menyadari semua itu adalah takdir Tuhan.Namun mendengar cerita Ibu Feni bahwa keadaan Feni sampai saat ini masih belum menerima dan mengikhlaskan kepergian Julian menjadikan keluarga Julian sedih dengan kondisi Feni apalagi setelah tau kebiasaan Feni mengajak bicara Foto Julian.Adrian tidak menyangka sebegitu besarnya cinta Feni kepada adiknya itu.Rasanya Adrian ingin bertemu dan berbicara dengan Feni.Setelah lama menunggu akhirnya Feni pulang juga,reaksi Feni ketika melihat Adrian dan ibu Julian sangat bahagia dan terharu,ternyata mereka masih peduli dengan dirinya.
"Ibu,mas Adrian apa kabar...?Sapa Feni bahagia.
"Baik kamu sendiri gimana kabarnya fen...?jawab Adrian.
"Aku juga baik mas,..?
"Kamu kelihatan kurus Fen,,,? Ibu Adrian menanyakan.
"Oh yah,mungkin hanya perasaan mas Andri saja kali...? Jawab Feni sambil tersenyum.
"Fen kamu sudah melupakan Julian kan,Ibu berharap kamu sudah mengikhlaskan Julian, karna ibu dan Adrian sudah mengikhlaskannya.kedatangan ibu dan Adrian ke sini karna Julian selalu mendatangi ibu dalam mimpi, Dalam mimpinya dia selalu menyebut namamu.Ibu nggak tau petanda apa mimpi ibu itu,ibu tanya sekali lagi feni sudah mengikhlaskan kepergian Julian kan...? Tanya Ibu Julian kepada Feni.
Mendengarkata-kata Ibu Julian tiba-tiba saja Feni menangis dia merasa bersalah dia sadar bahwa dirinya belum mengikhlaskan kepergian Julian,Feni langsung meminta maaf dan mencium tangan ibu Julian sambil bersimpuh.Adrian dan Ibu Feni pun terdiam terharu,inilah cinta yang begitu besar dari dua sejoli Julian dan Feni.

Berjalannya waktu Feni sekarang lebih menyibukan diri dengan karirnya,semua foto dan barang-barang pemberian Julian pun sudah tidak ada lagi dikamarnya.Mungkin ini cara terbaik Feni untuk melupakan Julian dari kehidupannya.Namun begitu Feni akan tetap mengingat sosok Julian dalam hatinya.Julian telah menjadikan Feni wanita yang tegar.Bagi Feni kisah cintanya bersama Julian akan menjadi awal yang indah saat dia harus mencintai seseorang kembali.

KEPERGIAN SANG KEKASIH

Kepergiannmu membuat ku mengerti apa itu ikhlas
Kepergianmu membuat ku menjadi wanita yang tegar
Meski kau tlah tiada tapi kau tetap terlukis dihatiku
Meski kini kau tak nampak nyata di mataku
Tapi kau selalu ada dalam bayanganku
Forever in love
Kau mengajarkan ku apa arti cinta
Kau mengajarkan apa arti kebahagiaan dalam cinta
Semua itu akan selalu aku ingat
dan akan aku abadikan cintamu dalam relungku.

PENULIS KIKI ZAHIRAH
 

SELESAI....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINTA SEGITIGA ANTARA AKU DAN SAHABATKU

Pengorbanan cinta yang berakhir bahagia