CINTA SEGITIGA ANTARA AKU DAN SAHABATKU


CINTA SEGITIGA

Aku dan Rara sudah bersahabat cukup lama,kami berdua juga sudah mengetahui karakter sifat masing-masing,begitu juga dalam hal cinta kita tidak pernah menyembunyikan sesuatu yang berhubungan dengan cinta.Rara termasuk cewek yang cantik,semua lelaki yang mengenalnya pasti menaruh hati kepadanya.Tetapi ada sifat buruk Rara yang paling tidak aku suka yaitu sifat manja dan kolokannya yang berujung kemarahan.Sedangkan aku dikenal sebagai cewek yang pemberani,dewasa dan supel. Dari segi fisik memang aku kalah dari Rara yang cantik.Itulah perbedaan aku dan Rara.
Kali ini Rara sedang merasakan jatuh cinta kepada seorang lelaki yang dikenalnya lewat media sosialnya sebut saja Alan.Tetapi keduanya sudah saling ketemu dan bertatap muka,bahkan keduanya sudah ada saling ketertarikan itulah yang dikatakan Rara saat dirinya mencurahkan hatinya kepadaku.Aku bahagia mendengarnya semoga kali ini Rara benar-benar serius dengan Alan.Karna sebelum-sebelumnya Rara selalu saja putus nyambung dengan lelaki,Rara cenderung cepat bosan dalam hal cintanya.
Sore itu sehabis pulang kuliah Rara berniat mengenalkan Alan kepadaku,aku tidak menolak ajakan Rara sebagai sahabat dekat akupun memang harus mengenal lelaki yang sedang mendekati Rara.Kita bertemu di sebuah cafe tempat biasa aku dan Rara nongkrong sekedar ngrumpi-ngrumpi yang nggak jelas gitu.Sesampainya di cafe terlihat Rara yang sedang duduk berdua dengan seorang lelaki,dan mungkin lelaki itu adalah Alan yang akan dia kenalkan padaku.
"Haiiii...? Sapa aku kepada Rara.
"Hai,lama bener...?Jawab Rara
"iya tadi ada kuliah tambahan,eh ini orangnya...?Tanya aku dengan membisikan kepada Rara.
"eh iya,kenalin ini sahabat deket aku namanya Maya...?
"Maya..?
"Alan...?
Sore itu merupakan awal bertemunya aku dengan Alan,entah mengapa ada perasaan beda saat aku pertama berkenalan dan berjabat tangan dengan Alan,jantung rasanya gemetar dan rasa malu dengan sesosok lelaki ganteng dan cool itu.Semoga perasaan itu hanya perasaan biasa-biasa saja yang tidak menjadikan aku jatuh hati pada Alan.
Perbincangan sore itu juga menjadi peerbincangan yang cukup menyenangkan,mengapa tidak terkadang sifat manja dan kolokan Rara menjadi bahan becandaan aku dan Alan.Mereka berdua memang sudah terlihat seperti sepasang kekasih,tidak ada rasa canggung atau malu saat Rara harus manja dengan Alan.Berhubung waktu yang sudah cukup malam aku pulang lebih dulu,namun pada saat aku akan meninggalkan mereka terdengar suara lembut dari Alan,ia mengajakku untuk pulang bersama.Tetapi ajakan Alan membuatku tak enak hati kepada Rara yang terlihat acuh padaku,sepertinya Rara memang ingin berduaan dengan Alan.Dengan terpaksa aku menolak ajakan Alan itu.
"kenapa nggak pulang bareng saja...?Tanya Alan kepadaku.
"emmm,makasih yah soalnya aku juga ada janji sama temen kuliah aku...?
"emang kamu janji sama siapa may...?Tanya Rara bingung.
"Tadi aku minta Andri buat nganterin aku ke gramedia cuma bentar kok,soalnya udah malem...?
"Oh ya udah hati-hati yach...?Ujar Rara.
Baru mau istirahat malam aku dikagetkan dengan suara handpone yang berdering,entah siapa malam-malam telpon,sebenarnya enggan sekali aku mengangkatnya,soalnya itu nomer tidak ada di kontak.Berhubung handphonya bunyi melulu dan memang rasa penasaran akhirnya aku angkat juga.Sungguh terkejut saat dia menyebutkan namanya,ternyata panggilan masuk itu dari Alan.Entah mengapa aku merasa kebingungan untuk berbicara sekedar menyapa kepada Alan .Dari mana Alan mengetahui nomer hp aku padahal aku tidak merasa memberikannya,apa mungkin dari Rara.Aku mencoba untuk tidak gugup dan tetap santai  ngobrol dengan Alan untuk yang kedua kalinya.
"Hallo,siapa ini...?
"Maya,ini aku Alan,,,?Jawab Alan.
"Alan ada apa yah malam-malam telpon...!
"Aku cuma ingin menyapa mu saja,kamu belum tidur may...?
"Ini baru mau tidur,kamu sendiri belum tidur...?
"Iya nih,aku lagi kebanyang-banyang seseorang...?
"Emmm,pasti Rara yach...?
"ya udah,maaf yah kalu aku ganggu,met tidur bye...?
Esok harinya pikiranku masih tertuju ke Alan,aku berusaha untuk menghilangkan rasa itu tapi sepertinya hati ini tidak bisa dibohongi kalau ternyata aku mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Alan.Dan perasaanku ini tidak boleh diketahui oleh sahabatku Rara yang jelas-jelas dialah kekasih Alan.Aku tidak mau persahabatanku hancur gara-gara seorang lelaki.
Seperti biasa pagi ini aku harus berangkat kuliah lebih awal,Tapi tidak seperti biasanya Rara ngaret datang ke rumah untuk berangkat bareng.Apa mungkin sekarang Rara di antar sama Alan.Karna waktu menunggu sudah cukup lama dan memang sama sekali Rara tidak memberi kabar,akupun berangkat sendiri tanpa Rara.Dan ini pertama kalinya aku berangkat sendiri tanpa Rara.
Cinta terkadang membuat kita lupa akan segalanya termasuk lupa dengan sahabat yang selalu ada disetiap kita membutuhkan untuk mendengarkan keluh kesah kita,berbagi cerita dan saat harus bersama-sama ketika saling membutuhkan.Setiap kali Rara dekat atau berpacaran dengan seorang lelaki,ia pun lupa akan kebersamaannya bersamaku.Aku terbiasa dengan sikap Rara itu dan aku memakluminya karna mungkin yang terpenting saat itu ialah selalu bersama dengan kekasihnya.
Sesampainya di kampus aku melihat Rara yang keluar dari mobil merah di dapan pintu gerbang,ternyata mobil itu milik Alan,dan disaat yang bersamaan alan melihat diriku yang sedang memperhatikan.Pandanganku mulai perpaling saat Alan yang tiba-tiba mengarah pandangannya kepadaku.Perasaan gugup dan malu muncul kembali,Entah mengapa setiap kali bertemu dengan Alan hati dan perasaan ini seperti tersimpan rasa suka terhadapnya.Apakah ini cinta atau hanya rasa kagum saja.Karna pandangan Alan yang terus mengarah kepadaku akupun langsung bersembunyi saat Rara mulai curiga dengan pandangan Tajam Alan.
"Alan kamu lagi ngliatin siapa sih,serius banget...? Tanya Rara curiga.
"nggak aku nggak ngliatin siapa-siapa,perasaan kamu ajah...?Jawab Alan mengalihkan.
Karna tidak mau terlihat oleh Rara,aku langsung meninggalkan mereka tanpa sepengetahuan Rara,getaran itu masih aku rasakan dan entah mengapa setiap kali aku harus melihat mereka berdua ada rasa iri dan cemburu tapi selalu aku mencoba untuk menepisnya,karna aku tidak mau terlalu jauh rasa suka aku kepada Alan.
Sempat bertemu dengan Rara namun agaknya Rara terburu-buru untuk pulang dan Alan juga sudah menunggu di depan pintu gerbang kampus.Kembali lagi aku harus melihat mereka berdua tapi tiba-tiba handphon aku berbunyi,ternyata pesan singkat dari Alan "Maya ntar malam jam 20.00 aku tunggu di kafe saat kita ketemu,aku ingin berbicara sesuatu kepadamu,Alan".Aku tidak habis pikir kenapa Alan masih sempat-sempatnya mengirim pesan kepada aku yang jelas-jelas Rara sedang berada di sampingnya.Dan pesan singkat itu hanya aku balas dengan kata"ok".
Aku hanya penasaran sebenarnya apa yang akan Alan katakan kepadaku apa itu tentang Rara atau hal lain,yang pasti aku mencoba untuk tetap pada pendirianku untuk tidak membawa perasaan ini dengan hubungan mereka.
Tepat pukul 20.00 aku menemui Alan dan ternyata Alan sudah berada di tempat dan dia tersenyum kepadaku saat aku benjalan pelan mendekatinya.Hati ini berusaha untuk tetap tenang dan tidak gugup.
"Hai Alan,sudah menunggu lama...?
"Nggak,baru saja nyampe silahkan duduk may,mau minum apa,kopi,jus atau...?
"lemon tea saja...?
"ok,..
Untuk ngobrol saja aku masih merasa canggung,aku merasa Aku tidak pantas berduaan di cafe tanpa Rara.Namun sikap Alan yang tetap tenang membuatku hilang rasa takut jikalau Rara mengetahui kalau aku dengan Alan berduaan tanpa dia dan semoga ini tidak terjadi kesalah pahaman.
"Alan apa yang akan kamu bicarakan penting kepadaku,apa ini tentang Rara...?
"May,untuk malam ini tolong jangan kau sebut nama Rara ych,hanya kita berdua saja...?
"Apa,maksud kamu, aku nggak mengerti...?
"May aku sama Rara tidak ada hubungan apa-apa,aku dan dia cuma sebatas teman saja tidak lebih..
"Kok bisa,aku kira kamu sama Rara pacaran,kalian juga sering terlihat mesra..
"iya ,tapi aku tidak cinta sama Rara,jujur pertama aku melihat kamu aku justru langsung tertarik sama kamu,dan setiap aku melihatmu rasa itu terus muncul dihatiku,may aku suka sama kamu...?
"Nggak,kamu bercanda ini nggak lucu,Alan,Rara sangat mencintaimu dan kamu jangan coba-coba mempermainkannya...?
"Aku serius may,dan aku tidak pernah mempermainkan Rara,kita tidak pernah berkomitment untuk menjalin hubungan dan aku mengatakan kepada dia kalau aku menganggap dia sebagai teman dan dia mengerti itu may...?
Aku terpaksa meninggalkan Alan begitu saja aku binggung apa yang sebenarnya terjadi,apa aku dengan Alan memang mempunyai perasaan yang sama,aku juga tidak dapat membohongi diriku sendiri.Pertemuan aku dengan Alan malam itu justru membuatku semakin berharap kepada Alan,apalagi setelah Alan mengatakan bahwa dirinya hanya sebatas teman dengan Rara.Cinta itu datangnya tiba-tiba pertemuanku dengan Alan adalah awal dari tumbuhnya cinta pada pandangan pertama dan aku percaya cinta itu akan menyatu dengan berjalannya waktu.
Alan terus menghubungi aku dan menyakinkanku dan dia berjanji akan selalu mencintai aku.Sedangkan perasaan bimbang masih menghinggapi aku kalaupun aku terima cintanya Alan, pasti ada yang tersakiti yaitu sabatku sendiri Rara tapi jika aku menolaknya selamanya aku akan menyesalinya dan menyakiti diriku sendiri aku bingung pada pilihanku.

Tanpa sepengetahuan Rara aku menjalin cinta dengan Alan,dan hubunganku dengan alan berjalan dengan bahagia.Kita menikmati indahnya cinta dan kita saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.Namun terkadang suka kesal jika Rara harus manja dengan Alan,rasa cemburu dan marah ,tapi aku tahu Alan selalu menolaknya dan dia berusaha menghindar dari tingkah manja Rara karna dia tidak ingin menyakiti perasaanku dan aku percaya itu.
Menjalin hubungan dalam rahasia sahabat sungguh tidak tenang,ingin rasanya aku mengatakan kepada Rara tentang hubunganku dengan Alan tetapi aku takut akibatnya nanti.Aku selalu mengatakan ini kepada Alan dan Alan berpendapat sama sepertiku.Memang jalan keluarnya adalah jujur kepada Rara agar nantinya tidak terjadi kesalah pahaman antara dua sahabat yang terjalin cukup lama.
Pagi itu biasanya aku berangkat sendiri, karna Rara berangkat dengan diantarkan Alan namun pagi itu juga Alan menjemputku bersamaan dengan Rara.Aku tahu di situ Rara merasa bingung dan kaget karna tidak biasanya Alan yang secara tiba-tiba menghentikan mobilnya di depan rumahku dan aku pun sudah menunggu di depan rumah,sebenarnya karna ini yang direncanakan Alan sebelumnya.
"Hai Ra...?Aku menyapa Rara sambil membuka pintu mobil belakang.
"Kok,kalian sudah janjian...?Jawab Rara yang masih bingung.
"Ra,ntar aku jelasin semuanya ini oke..?!Jawab Alan menegaskan.
Suasana semakin penuh dengan kecurigaan,di dalam mobil pun Rara tidak mengajak aku sekedar untuk ngobrol Rara diam seribu bahasa dengan raut muka yang kesal dan curiga.Alan berusaha membuat Rara tetap tersenyum.Dalam perjalanan Alan tiba-tiba menghentikan mobilnya kesebuah tempat yang cukup sepi dan tenang.Padahal pagi itu rencana mau berangkat kuliah tapi ternyata menyimpang, itu yang membuat Rara makin bingung,sedangkan Alan dan aku terlihat tenang.
"Alan kenapa berhenti mobilnya,..?Tanya Rara.
"Ra turun dulu sebentar yach...?Jawab Alan.
"Ini ada apa sih kenapa kalian seperti merencanakan sesuatu dariku,May...?
"Ra,maafin aku yach...?Seketika aku memeluk Rara.
"Aku makin nggak ngerti dech,ini sebenarnya ada apa sih...?Tanya Rara kembali dengan kebingungannya.
"May biar aku yang bicara dengan Rara...!Jawab Alan .
"Alan...?Sapa pelan Rara kepada Alan.
"Ra,sebenarnya kita berdua aku dengan maya sudah dua minggu ini menjalin hubungan tanpa sepengetahuan kamu,tapi ini semua kita lakukan karna maya takut kamu benci dengannya...?
"Apaaa,kalian berdua pacaran,oh my god,tega yah kalian berdua bohong di belakang aku,dan kamu may aku nggak nyangka kamu sejahat ini,munafik tau nggak...?Jawab Rara dengan marah.
"Ra,dengerin dulu penjelasan aku,aku...?Aku berusaha menyakinkan Rara.
"Cukup,aku nggak mau temenan lagi sama orang yang munafik kaya kamu,udah...?
"Ra,tunggu Maya nggak salah ini salah aku,aku yang meminta ini semua kamu jangan salahin maya...?Kembali Alan menjelaskan.
"Apa,kalian berdua tuch udah nyakitin perasaanku,dan kamu Alan aku pikir kamu lelaki yang setia dan tulus sama aku tapi...?
"Ra,aku cuma menganggap kamu sebagai sahabat baik aku,mengertilah cinta itu tidak bisa dipaksakan,dan kamu harus terima itu...?
"Nggak aku nggak akan pernah maafin kalian berdua,kalian sudah menyakiti perasaan ku,aku menyesal harus mengenalmu dan mencintaimu Alan...?
Semenjak kejadian itu Rara tidak pernah kerumah untuk sekedar ngobrol,curhat,di kampus pun setiap bertemu selalu saja Rara menghindar,apa tidak ada kata maaf lagi untuk aku ,walau begitu aku masih menganggap Rara sahabat terbaikku. Sedangkan hubungan aku dan Alan masih terjalin erat justru kita semakin dekat.Rasa bersalah aku kepada Rara selalu di tampik Alan menurutnya justru ini yang terbaik untuk Rara berkata jujur walau menyakitkan.
Aku tidak pernah menyesali pertemuan aku dengan Alan,karna Alan aku semakin dewasa dalam bersikap dan karna Alan aku mengerti arti cinta sesungguhnya dan semoga hubungan aku dengan Alan dapat terjalin sampai dipelaminan nanti.Dan aku hanya bisa berharap Rara memaafkan aku dan Alan .Dan kembali menjadi sahabat terbaik aku.


    
Penulis kiki zahirah.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengorbanan cinta yang berakhir bahagia