MENANTI PELANGI

Aya adalah gadis remaja yang masih menginjak usia 16thn,dia juga masih duduk dibangku sekolah kelas 2 IPA.Aya termasuk murid yang pintar di kelasnya hampir semua guru di sekolah mengenal Aya,Wajar,karna setiap ada perlombaan Aya lah yang ditunjuk untuk mewakili sekolahnya,dan memang hasilnya sunggung membanggakan sekolah dan guru-gurunya.Gadis ceria yang penuh dengan tawa ini selalu jadi juara sekolah, kedua orangtua Aya pun ikut bangga atas prestasi yang diraih anaknya itu.
Namun dibalik wajah ceria Aya tersimpan kesedihan yang mendalam untuk orangtunya,betapa tidak Aya yang masih remaja ini difonis dokter mengidap penyakit kanker stadium 3,dan orang tuanya baru mengetahui setelah Aya menderita sakit yang tidak kunjung sembuh.Karna kebutuhan ekonomi keluarga yang sangat minim dan tidak mencukupi , Aya hanya melakukan pengobatan alternatif saja dan itupun tidak rutin .Karna sakit yang diderita Aya tidak sembuh juga akhirnya mau tidak mau kedua orang tua Aya membawanya ke dokter.Betapa sedihnya saat kedua orangtua Aya mendengar kalau hidup Aya tidak akan lama lagi karna Aya terkena kanker yang sudah cukup lama dideritanya.
"Anak ibu dan bapak menderita kanker stadium 3,dan diperkirakan umur anak ibu dan bapak tidak lama lagi...?Kata dokter menjelaskan.
"Astaghfirullah,pak Aya pa...?Jawab ibu sambil menangis di pundak bapak.
"Sebaiknya anak ibu jangan sampai tahu karna bisa membuatnya semakin lemah,untuk sementara anak ibu dirawat inap supaya kondisinya stabil kembali...?
"Dok,untuk biaya gimana yah,kami cuma orang susah,saya mohon keringanan rumah sakit ini...?
"Bapak sama Ibu jangan khawatir masalah biaya ,yang penting anaknya perlu dijaga kesehatan fisiknya biar tidak down...?
"Makasih dok,permisi...?
Ternyata obrolan dokter dan kedua orang tuanya tidak sengaja didengar oleh Aya.Aya tidak kuasa menahan tangis dia sangat terpukul dan sok karna harus menanggung beban yang sungguh berat,apalagi dokter mengatakan kalau umurnya tidak akan lama lagi.Tetapi Aya berjiwa besar dia tidak mau kalau kedua orangtuanya bertambah sedih saat orang tuanya tahu kalau Aya juga mengetahui penyakit yang dideritanya.Ia akan terlihat tetap ceria seolah-olah ini hanyalah sakit biasa yang suatu saat pasti sembuh.
Apapun yang didengar Aya atas penyakit yang diderita akan dijadikan motivasi untuk tetap semangat dalam hidup agar dapat dikenang suatu hari nanti saat Aya harus pergi untuk selama-lamanya.
Sepulang dari rumah sakit kedua orangtua Aya memberi perhatian yang luar biasa sehingga membuat Aya meneteskan air matanya,mengingat Aya adalah anak satu-satunya.
"Aya kamu kenapa nak...?Tanya ibu dengan mengusap air mata Aya.
"Nggak papa bu,Aya sayang sama ibu dan bapak...?Jawab Aya sedih.
"Iya nak ibu juga sayang sama Aya....?
"Bu,Aya pasti sembuh kan...?
"Iya nak,kamu pasti sembuh,yang sabar yah...?
Meski dalam hati Ibu Aya juga brsedih atas kondisi Aya namun tidak ditunjukkannya karna tidak ingin membuat Aya semakin sedih.Berusaha untuk tetap tegar dan ikhlas atas cobaan yang ditanggungnya.
Sudah dua hari ini Aya memang tidak masuk sekolah karna sakit,tetapi keinginan untuk tetap bersemangat ke sekolah ditunjukkan Aya kepada orangtuanya,ini dilakukkan Aya agar orangtuanya juga bersemangat dan tidak sedih lagi.Selain anak yang pintar Aya juga anak yang berbakti kepada ibu dan bapaknya sehingga orangtuanya akan sangat kehilangan Aya natinya.Tapi semua itu adalah takdir yang kuasa kita hanya bisa sabar dan ikhlas dalam suatu cobaan.
Dengan diantar oleh Bapaknya Aya pergi kesekolah.Sesampainya di sekolah teman-teman Aya sudah menunggu kedatangan Aya,dua hari tidak masuk sekolah membuat teman-teman Aya kangen dengan canda tawanya.Termasuk dengan Uni teman sebangku Aya.Namun masih terlihat wajah yang pucat dan lemas,teman-temannya membantu Aya untuk duduk.
"Aya kamu udah sembuh...?tanya Uni.
"Udah ni,aku baik-baik saja kok,makasih yach kalian baik banget sama aku...?
"Aya sebenarnya kamu sakit apa...?Tanya ayu.
"Aku cuma sakit biasa kok,ntar juga sembuh..?Jawab Aya kembali.
"Tapi kenapa sakit kamu sering kumat-kumatan Ay...?Tanya Uni kembali.
"Nggak papa,udah kalian kaya wartawan saja sih...?Jawab Aya sambil beranda.
Dalam keadaan sakitpun masih sempat-sempatnya Aya bercanda dengan teman-temannya.Namun dibalik keceriaan Aya dalam hatinya menangis karna suatu kebahagian saat -saat bersama teman-temannya dan ini selalu ada dalam pikiran Aya "jika nanti ia tidak ada lagi apa suasana seperti ini akan menjadi sebuah kenangan untuk mereka".
Pelajaran sudah dimulai semua murid terlihat fokus pada pelajaran termasuk Aya yang sudah ketinggalan mata pelajaran.Saat ibu Ruri menyampaikan pelajalan kepada muridnya terlihat Aya yang tiba-tiba kepalanya ditundukan kemejanya.Uni yang disampingnya kaget dan mencoba membangunkan posisi Aya.Ternyata Aya pingsan dengan mengeluarkan darah dihidungnya semua panik dan Aya langsung dilarikan ke uks untuk diobati.Ibu Ruri mencoba menghubungi orangtua Aya untuk segera ke sekolah.
Selang beberapa kemudian orangtua Aya datang dan menghampiri Aya,dengan sedih ibu Aya memeluk erat Aya yang masih belum sadarkan diri.Ibu Aya berusaha menyadarkan Aya dan Aya pun tersadar namun kondisi Aya sangat lemas seluruh badannya lemas dan dingin untuk membukakan matanya saja Aya tidak sanggup.Sementara itu Bapak Aya bercerita tentang kondisi Aya dan jujur mengatakan bahwa Aya menderita kanker yang kronis dan umurnya dikatakan dokter tidak lama lagi.Mendengar cerita bapak Aya ibu Ruri tidak sanggup dan meneteskan airmatanya selama ini ibu Ruri termasuk salah satu guru yang peduli dan bangga kepada Aya.Ibu Ruri pun sangat terpukul mendengarnya apalagi kedua orangtuanya yang sangat sayang kepada Aya.
Pada akhirnya memang Aya harus dirawat dirumah sakit dan jalan yang terbaik Aya agar bisa bertahan hidup yaitu dengan melakukan kemoterapi itulah yang disarankan oleh dokter.Dan kini Aya harus mengetahui sudah tentang penyakit yang dideritanya semua bersedih orangtua ,guru-guru di sekolah teman-temannya ikut mendoakan kesembuhan Aya.
Suatu ketika saat Aya harus menjalankan kemoterapi dan saat itu pula Aya meminta untuk kedua orangtuanya mengatarkannya ke sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya.Kedua orangtua Aya tidak menolak keinginan Aya karna menurutnya ini memang suatu kebahagiaan untuk Aya bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah
"Bapak,ibu Aya ingin bertemu mereka,Aya kangen suasana sekolah boleh yah untuk kali ini saja...?
"Tapi nak kondisi kamu masih lemah,kamu baru menjalankan kemo,apa sebaiknya nggak nanti saja...?Jawab bapak Aya.
"Bapak.bu Aya mohon,ini permintaan Aya yang terakhir..?Aya kembali merengek.
"Aya,jangan bilang begitu nak...?Jawab ibu sedih.
"Sudahlah bu mungkin Aya kangen dengan mereka,ya sudah biar nanti Bapak yang izin sama dokter untuk membawa Aya..?Jawab bapak Aya membolehkan Aya untuk ke sekolah.
"Makasih pak,bu Aya pasti bahagia kalau sudah bertemu mereka..?
Sesampainya disekolah teman-teman Aya semua menagis terharu dan sedih,Aya masih kuat dan semangat untuk kesekolah,Aya juga memperlihatkan semangatnya kepada teman-temannya dan membuat teman-temanya tetap tersenyum kepadanya.Semua gurupun menyambut kedatangan Aya dengan bahagia dan sedih.Betapa kangennya Aya dengan sekolah dia merasa ingin lebih lama menuntut ilmu di sekolah itu.Karna menurutnya sekolah adalah masa depannya.
"Aya kangen yach sama kita-kita...?Tanya Uni.
"Iyah aku kangen kalian semua,rasanya tidak ingin berpisah...?Jawab Aya dengan haru.
"Aya akan tetap jadi yang terbaik disekolah ini,Aya akan tetap bisa sekolah disini,Aya akan tetap selamaya disini...?Ujar ibu Ruri dengan terharu.
"Oh iya teman-teman kalian masih ingat nggak,dibelakang sekolahkan ada taman dimana kita saat-saat menunggu pelangi bersinar pagi-pagi,aku ingin melihat lagi pelangi disana...?Tanya Aya.
"Oh iya,tapi ini kan udah siang mana ada pelangi...?Jawab Ayu.
"Ya udah mendingan kita kesana saja yuk siapa tau pelanginya kangen juga sama Aya...?Jawab Uni.
Semua teman dan ibu Ruri mengantarkan Aya ke taman belakang sekolah untuk memenuhi permintaan Aya,sesampainya di taman pelangi itu tidak muncul karna mungkin hari juga sudah semakin siang.Aya tetap ingin menanti datangnya pelangi meski harus menunggu.Aya terus saja memandangi langit yang semkin bercahaya.Semua yang ada di situ termasuk orangtua Aya tetap setia menemani Aya.Suasana sedih dan terharu melihat kondisi fisik Aya yang semakin melemas.Karna ibu Aya tidak tega melihat kondisi Aya,Ibu menyuruh Aya untuk pulang saja,karna ibu takut terjadi apa-apa dengan anaknnya itu.Tetapi masih saja Aya menginginkan tetap disitu karna menurutnya sebentar lagi pelangi itu akan muncul memperlihatkan warna terang yang indah.
"Nak pulang yuk,ibu khawatir dengan kondisi kamu,,,?Ajak ibu kepada Aya.
"Ibu Aya baik-baik saja kok..?Jawab Aya.
"Aya besok pagi kita bisa kesini lagi melihat pelangi yah..?Ujar Uni kepada Aya.
"Nggak Un,mungkin hari ini terakhir kali aku melihat pelangi,jadi jangan menunggu besok...?Jawab Aya kembali.
"Jangan bicara begitu nak...?Ucap ibu Aya sambil memeluk Aya.
Setelah lama menunggu, pelangi itu muncul tetapi disaat yang bersamaan pula Aya memejamkan matanya entah mengapa tiba-tiba ia memejamkan matanya sebelum melihat pelangi.Semua panik termasuk ibu dan bapak Aya yang berada disampingnya.Mereka semua mencoba memanggil-manggil Aya membangunkan dari pejaman matanya sampai ibu Aya tak kuasa menahan tangisnya
"Aya bangun nak,lihat pelanginya bukankah kau ingi melihat pelangi itu,buka matamu nak...?Tanya Ibu sambil menggerakan-gerakan tubuh Aya.
"Aya buka matamu,jangan bikin kita semakin panik...?Ujar bapak.
Kemudian ibu Ruri memengang dan memeriksa denyut nadi tangan Aya,betapa terkejutnya saat ibu Ruri tahu Aya telah pergi untuk selama-lamnya,ia pun menangis dan tak kuasa menahan sedihnya saat ia mengatakan kepada orangtua dan teman-teman Aya kalau Aya sudah meninggal.Semua menagis semua berduka Aya telah meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya.Belum sempat keinginannya melihat pelangi membuat orangtuanya semakin bersedih.Ternyata memang benar kalau permintaan Aya untuk ke sekolah dan melihat pelangi adalah permintaan terakhir yang tidak akan bisa ditolaknya itu sebabnya orangtua Aya.teman dan gurunya memenuhi keinginan Aya tersebut.
Kenangan bersam Aya saat bercanda tertawa akan selalu di ingat oleh semuanya apalagi prestasi-prestasi yang telah diraih Aya sungguh merupakan kebanggaan dan kenagan yang akan selalu diingatnya.Sekolah telah kehilngan sosok murid yang menjadi kebanggaan sekolah.Begitu besar cita-cita yang ingin diraih Aya semasa hidupnya terutama dalam hal pendidikan.dan yang paling disesali kenapa terlambat mengetahui penyakit yang diderita Aya.Semua itu adalah cobaan dan setiap cobaan pasti ada hikmahnya.apapun yang terjadi semua anak murid harus seperti Aya sebagai contoh tauladan yang berprestasi dengan semangat yang tinggi.



Ingin lihat karya cerpen yang lain baca di ceritacintakuaja.blogspot.comKarya KIKI ZAHIRAH





Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINTA SEGITIGA ANTARA AKU DAN SAHABATKU

Pengorbanan cinta yang berakhir bahagia