GADIS BERKERUDUNG
Aisyah tidak pernah menyangka klo hidupnya akan sebatang kara tanpa ibu dan ayah atau saudara, Sudah 10 tahun dia tinggal di Panti asuhan. Kedua orang tuanya sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat dan waktu itu usia Aisyah masih 5 tahun. Sejak kepergian kedua orang tuanya dia diasuh oleh neneknya karna neneknya sudah tua dan sendiri akhirnya Aisyah dititipkan di Panti. Dan kabar yang terdengar klo nenek Aisyah juga sudah meninggal, Bener-bener Aisyah hidup sebatang kara.
Meskipun begitu Aisyah tidak patah semangat dia termasuk anak yang pintar, mandiri dan sopan pengasuh panti sudah mengangggap Aisyah sebagai anak. Kini usia Aisyah sudah genap 16 tahun, usia yang sudah mengenal cinta atau cinta monyet untuk anak ABG. Tapi tidak untuk Aisyah yang tetap memprioritaskan belajar apalagi dia sekarang menjadi anak pesantren. Di pesantren Aisyah mendalami ilmu agamanya, Di pesantren juga Aisyah mengajar TPQ islami, Sangat senang ketika dia harus membagi ilmu dengan yang lain, Kegiatan pesantren seperti mengaji, sholat malam, belajar ilmu-ilmu agama dilakukannya dengan hati yang senang dan khusuk. Suasana pesantren yang tenang dan damai membuatnya semakin betah dia di pesantren, Setiap sebulan sekali Ibu Zahra (Ibu panti) menengok Aisyah di pesantren, Letaknya yang sangat jauh dari rumah panti membuat ibu Zahra sesekali menengok Aisyah.
Suatu ketika Izam anak pak kiyahi Burhan pemilik pesantren pulang dari Kairo, Izam menimba ilmu di sana dan kebetulan sudah lama ia tak pulang, Minggu sore terlihat sosok laki-laki ganteng dan arif menuju tempat singgah Pak Kiyahi, Semua santriwati yang melihat terpesona kepadanya mereka tidak tau kalo Izam adalah anak dari Kiyahi Burhan, Wajar karna izam menimba ilmu di Kairo sejak ia masih kecil, Mungkin karna di sana lebih tinggi ilmu agama islamnya. Di Kairo Izam tinggal dengan bibinya yang kebetulan mempunyai suami orang Kairo. Begitu juga dengan Aisyah yang melihat izam, Aisyah nampak terpukau dengan wajah tampannya izam bahkan pandangan Aisyah tak lepas dari Izam.
Aisyah: Subhanallah, sungguh indah dipandang...?
Seketika Aisyah tersadar bahwa dirinya telah zina mata kepada Izam, Padahal selama ini Aisyah terkesan enggan mengenal laki-laki di Pesantrennya. Tapi begitu melihat Izam Aisyah tak sadar klo dirinya sudah melakukan dosa. Sesampainya di depan rumah Izam mengetuk pintu dengan mengucap salam.
Izam: Assalamuallaikum...?
Ibu Izam: Wallaikum salam...?
Izam: Ummi...?
Ibu Izam: Izam anakku, gimana kabarmu nak...?
Izam: Alkhamdulillah Ummi baik, Ummi sama Abi juga sehatkan...?
Ibu Izam: Alkhamdulillah Ummi sama Abi jg sehat nak, Ayo masuk...?
Dengan sapaan dan pelukan hangat dari ibunya Izam cukup senang apalagi kedua orang tuanya dalam keadaan baik-baik saja, Begitu tenang hatinya Izam yang sudah lama tidak bertemu dengan kedua orang tuanya itu. Kebetulan sore itu Pak kiyahi sedang mengajar jadi Izam harus menunggu Abinya pulang dulu. Sambil menunggu Abinya oulang Izam bercengkramah sama Umminya yang sudah kangen dengan Izam anak semata wayangnya. Begitu bahaginya terpancar dari wajah Ummi Izam begitu pula dengan Izam yang sudah lama tidak bermanja sam Umminya.
Abi Izam: Assalamuallaikum...?
Izam dan Ummi: Wallaikum salam...?
Abi Izam: Ini Izam Ummi, Subhanallah kamu dah dewasa sekarang nak, kapan kamu datang kenapa tidak kasih kabar biar dijemput.
Izam: Alkhamdulillah Abi, Izam ingin bikin kejutan sama Abi dan Ummi.
Keluarga Pak Kiyahi kini lengkap sudah dengan kedangan Izam di rumah, Rumah jadi terasa rame. Azan maghrib mulai berkumandang itu tandanya untuk sholat berjamaah bersama, santriwan santriwati semua menuju tempat ibadah mereka berbondong-bondong dengan hati bahagia karna akan menunaikan kewajibannya, Begitu pula dengan keluarga Pak Kiyahi juga ikut serta sholat berjamaah bersama. Aisyah yang nampak jalan di depan dengan temannya mengucapkan salam ketika berpapasan dengan keluarga Pak Kiyahi dan pandangannyapun kembali mengarah kepada Izam yang kebetulan berjalan di belakang kedua orang tuannya itu.
Aisyah: Ya Allah sadarkanlah aku jika aku berbuat dosa..?
Hati Aisyah berkata dengan penuh permohonan, Ia tidak ingin berbuat Zina mata lagi ketika harus melihat Izam. Entah mengapa hati Aisyah selalu berdebar-debar ketika melihat Izam, Padahal ia baru pertama kali melihat Izam belum mengenalnya, Apa yang sebenarnnya terjadi dengan Aisyah. Sholat maghrib dilakukan dengan khusuk semua jamaah khusuk dalam sholat, Subkhanallah.
part 1
Komentar
Posting Komentar